Sebuah Puisi Sepi

 Sajak Bunga Seroja


Aku kecil bunga seroja

Ditopang daun yang lebar – lebar

Dihidupi air senantiasa berkecukupan

Ikan berenang dibawah kaki

Awan berarak diatas kepala

Sepanjang waktu aku terjaga hingga terlelap

Kehidupan bising, katak asyik berloncatan

Sekali waktu belalang atau capung

Singgah dan berkunjung

 

Hujan melantunkan orkestra ramai yang kusuka

Merdu perciknya menyapa seluruh hidupku

Katak – katak bernyanyi

Ikan – ikan serempak menari

Seolah padanya dilemparkan sejuta makanan

Sebuah perayaan

 

Kemudian, lama, damai

Sialnya aku terbuai

Kumaknai segala indah sebagai abadi

Sendiri aku diterpa kemarau panjang

Sungai yang riaknya kini kerontang

Ikan – ikan lebih dulu meninggalkan

Bersama deru sungai yang kian padam

Katak – katak hening, hilang jejaknya

Entah sampai pada sawah ladang atau sungai yang mana

Sedang aku masih kecil

Dengan daun lebar kian kisut

Diatas kerontang kemarau panjang

Abadi dalam pertapaan,

Musim berulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Bukan Panji Sakti, tetapi Anggap Saja Ini Kepada Noor

Untuk Apa?

Kepada Rah