Apa Lagi?
Selamat malam, Namaku Rahayu. Aku sengaja memilih bagian namaku yang paling tradisional demi setara denganmu-yang mana sepertinya tidak semudah itu. Selamat datang, selaku kuucapkan selamat datang ketika engkau memilih untuk bertanya kepadaku ketimbang ratusan opsi dalam daftar kontakmu. Aku selalu suka menjadi orang yang dipilih. Aku selalu suka dilibatkan dalam sesuatu walaupun kecil-kecil saja. Katamu, aku sebaiknya mencoba rutin menulis blog seperti yang kau lakukan ketika sekolah menengah. dari situ saja kau sudah mencetak sebuah tanda dalam kepalaku, bahwa langkahmu memang beberapa kali lebih jauh, jangkahmu yang lebih lebar. Dan kemudian aku berfikir bahwa memang kita tidak berdiri diatas kapal yang sama walau tengah berlayar melintasi samudera yang sama. Mungkin, saat itulah kita berpapasan. Hingga hari ini. Kita pertama saling memandang dengan baik melalui pertemuan yang suci. Maka dalam mengenalmu selalu kuusahakan dengan cara-cara yang suci. Ah, tidak begitu...